Pages

Minggu, 08 Desember 2013

Berpacu dalam Mengacaukan Pikiran

Senin pagi, 11/11/13, saya baru saja turun dari bus di daerah jembatan Janti, Yogya. Sembari menunggu jemputan motor dari salah seorang teman, saya berleha-leha sejenak di tempat duduk sebelah Indomaret Janti. Dengan kondisi masih ngantuk, saya menatap ke arah jalan dengan tatapan kosong. Sejurus kemudian, datang seorang perempuan yang saya taksir berusia 35 tahun dengan berpakaian mirip pakaian teller bank. Dengan senyum ramah perempuan itu duduk pas di samping saya. Ia meletakkan tasnya di pangkuan.

Saya perhatikan orang di samping saya penampilannya begitu rapi. Wajahnya juga bersih, berbinar, tak nampak bahwa perempuan ini (dalam benak saya) baru saja datang dari perjalanan jauh. Berbeda dengan orang-orang lain di hadapan saya yang berlalu lalang, wajah mereka terlihat lebih kucel dari biasanya, wajah yang biasanya familiar bagi orang yang keletihan. Tak luput dari pengamatan saya, perempuan di sebelah saya kaki kanannya diikat dengan kain putih dan ada noda merah seperti darah. Namun, penampilannya yang bersih dan ada balutan luka di kaki bagi saya terlihat kontras.