Judul Buku : The Managerial Grid III
Penulis : Robert R Blake dan Jane S Mouton
Penerbit :
Gulf Publishing Company, Book Division
Houston, London, Paris, Tokyo
Cetakan :
Ketiga, 1985
Tebal :
xi + 244 halaman
Di kalangan para pemerhati masalah
kepemimpinan, Blake dan Mouton merupakan salah satu tokoh kunci yang
pemikirannya terkait kepemimpinan tak bisa dilewatkan untuk dikaji. Buku
karyanya, The Managerial Grid III (1985), yang merupakan cetakan ketiga
sejak diterbitkan pertama kali pada 1964, dicatat sebagai salah satu buku yang
mengulas secara spesifik tentang teori kepemimpinan dan cukup menginspirasi
banyak kalangan. Karya klasik ini, dianggap sebagai salah satu upaya pertama
yang menggambarkan perilaku kepemimpinan yang sesuai.
Buku setebal 244 halaman ini hadir
ke publik tidak hanya untuk menawarkan gagasan kepada pembaca, melainkan menawarkan
sebuah konsep kepemimpinan yang biasa disebut dengan “Magerial Grid”. Dalam
konsep ini, Blake dan Mouton menghadirkan konsep yang sistematis terkait dua
hal sekaligus, yakni dunia kepemimpinan dan dunia manejemen. Konsep ini
bertitik tolak dari pandangan bahwa manajer tidak hanya berorientasi pada
produksi melainkan juga berorientasi pada pihak-pihak lain. Jadi, seorang
manager tidak hanya fokus pada bagaimana menghasilkan sesuatu tetapi juga
bagaimana hubungan antar manusia.
Simpul-simpul konsep “Managerial
Grid” yang dikembangkan oleh Blake dan Mouton berpedoman pada kerja ilmuan
perilaku, dan identifikasi terhadap dua kendali dasar, yaitu kepedulian
terhadap orang yang melakukan pekerjaan dan perhatian untuk menyelesaikan
tugas. Suatu Grid dikembangkan menampilkan sembilan derajat “kepedulian
terhadap orang” “dan kepedulian terhadap produksi” dengan “1” menunjukkan
tingkat yang rendah dan “9” tingkat tinggi perhatian. Dalam Grid 81-persegi,
terdapat 5 gaya manejemen perilaku. Dengan memetakan posisi individu di Grid,
adalah untuk menunjukkan gaya kepemimpinan yang sedang ditampilkan, dan
kesesuaian dengan situasi tertentu.
Secara lebih detail, Blake dan
Mouton mengkonseptualisasikan 5 gaya kepemimpinan ke dalam kategori-kategori
khusus. 4 gaya kepemimpinan dikelompokkan ke dalam gaya yang ekstrem, sedangkan
sisa satu gaya dikelompokkan ke dalam kelompok yang non-ekstrem. Adapun gaya
kepemimpinan tersebut antara lain; Grid 1.1, Grid 9.1, Grid 1.9, Grid 5.5, dan
Grid 9.9. Yang menarik, Blake dan Mouton menguraikan secara sistematis pada
setiap Grid hubungannya dengan masalah gaya kepemimpinan.
Pada Grid 1.1, pemimpin
menunjukkan sedikit minat memenuhi tenggat waktu kerja dan perhatian untuk
kepuasan karyawan, dan sering peduli dengan hanya mempertahankan senioritas
sendiri. Ini gaya kepemimpinan yang cenderung tidak efektif yang mengarah pada
situasi kerja yang tidak terorganisir dengan rendahnya tingkat motivasi dan
kepuasan kerja. Pada Grid 9.1, hal ini juga disebut kememimpinan diktator,
manajer lebih peduli pada produksi dan kurang memberi perhatian terhadap orang
atau karyawan. Dengan tujuan untuk memaksimalkan produksi dengan mengorbankan
orang, ouput dapat ditingkatkan dalam jangka pendek, tetapi sering
dengan mengorbankan perputaran tenaga kerja yang tinggi.
Selanjutnya adalah gaya
kepemimpian pada Grid 1.9. Pada Grid 1.9, merupakan gaya kepemimpinan yang
berpusat pada orang. Dalam arti, memastikan bahwa lingkungan kerja yang
tersedia nyaman dan ramah bagi karyawan dan orang-orang. Dengan gaya ini,
manajer merasa bahwa memperlakukan orang dengan cara ini akan menyebabkan
motivasi diri dan produktivitas kerja individual yang lebih besar. Kelemahannya
bisa menghambat produkti karena minimnya kontrol dan pengawasan. Sedangkan pada
Grid 5.5 merupakan jalan tengah yang mencoba menyeimbangkan antara tujuan
organisasi dengan kebutuhan masyarakat.
Dari sekian gaya Grid kepemimpinan
yang diulas dan dikonseptualisasikan di buku ini, gaya yang menjadi unit
elementer dan mendapat porsi kajian lebih adalah gaya Grid 9.9. Grid 9.9 adalah
gaya kepemimpinan yang memberikan fokus yang tinggi pada tugas dan orang.
Menurut Blake dan Mouton Grid 9.9 adalah gaya manajemen yang paling efektif.
Elemen-elemen kunci adalah kepercayaan, pemberdayaan, komitmen, dan motivasi.
Hal ini dapat mengakibatkan lingkungan tim yang mengakibatkan tingginya tingkat
kepuasan karyawan, semangat tim yang baik dan peningkatan produktivitas.
Pada akhirnya, setiap teori dan
gagasan mengenai kepemimpinan hadir dengan tingkat konsentrasi yang tinggi
untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menyangkut masalah
kepemimpinan di kehidupan sehari-hari. Dengan model analisis “Managerial Grid”
ini, Blake dan Mouton setidaknya telah berhasil memetakan secara sistematis
gaya kepemimpinan yang mengakomodir tujuan organisasi dan kebutuhan masyarakat
sekaligus. Meskipun begitu, di akhir bab ini diulas pula mengenai kontradiksi
terkait teori kepemimpinan sebagai sebuah pesan bahwa tak ada teori yang secara
baku bisa dipakai secara universal. Di sinilah tampak sisi penting buku ini
yang menyajikan serangkaian konsep kepemimpinan sistematis dan tidak rigid.
Managerial Grid, pendekatan kognitif yang cukup bagus untuk menyeimbangkan kestabilan sebuah organisasi, terutama organisasi bisnis
BalasHapus